Kamis, 29 April 2010

KISAH CINTA DUA DUNIA (TERLALU CEPAT MENCINTAI MU)

"Terlalu cepat ku menyayangi mu, tak cukup bercerita, namun terlanjur ku mencintai mu meski ku tak mengenal mu.
Hingga akhirnya ku terjebak dalam kesalahan ku untuk mencintai mu, hingga kini aku tak mampu untuk melepas diri ku dan melupakan mu"

Mungkin lirik lagu ini yang selalu berbisik di hati. Ya.. Akhir-akhir ini aku sering teringat tentang dia. Ku pikir itu cuma imajinasi ku saja, tapi lama-kelamaan sering kepikiran juga. Entah imajinasi atau perasaan rindu yang tak tersampaikan. Tidak ada yang bisa ku perbuat, hanya lantunan do'a yang bisa ku panjatkan buat putri yang mengisi hati ini. Semoga dia tenang di alam sana.

Kisah ini bermula,...
Kala itu q masih SMP kelas 3.
Masih senang-senang nya bermain. Apabila tugas pekerjaan sokalah telah selesai ku kerjakan, tiba saatnya untuk ku bermain. Sepeda kesayangan berwarna biru menjadi teman setia untuk bermain kerumah teman-teman ku.
Dari sekian banyak rumah teman yang aku kunjungi, ada satu rumah yang bila aku berkunjung kesana dengan segera aku ingin minta diantarkan kesebuah situs makam kerajaan Sriwijaya. Sering aku membaca riwayat tentang kerajaan yang satu ini dan sering pula guru menerangkannya. Walaupun sebenarnya waktu itu aku tidak terlalu suka dengan pelajaran sejarah bahkan cendrung membosankan, nilai untuk mata pelajaran sejarah ku saja cuma dapat nilai pas-pasan itu pun sudah di upayakan semaksimal mungkin. Ketimbang pelajaran yang berhubungan dengan hafal-menghafal, aku lebih suka dengan pelajaran menghitung. Terbukti dengan nilai pelajaran tentang berhitung ku jauh lebih besar ketimbang dengan yang lain.

Berulang-ulang guru ku menerangkan tentang kerajaan Sriwijaya. Mulai dari berdirinya kerajaan tersebut sampai berakhir masa kejayaannya. Berkali-kali diulang pelajaran tersebut, membuat pelajaran tesebut terngiang-ngiang dipikiran ku. Sehingga timbul rasa penasaran. Beribu pertanyaan berputar-putar di dalam kepala ini. Apakah benar yang dijelaskan oleh bu' guru karena aku cuma bisa tau informasinya dari buku. Kebetulan yang dulunya kerajaan sriwijaya sekarang merupakan tempat ku tinggal. Ya benar.. Kerajaan Sriwijaya berasal dari Palembang
Darussalam.

Hampir setiap minggu, aku sempatkan untuk berziarah ke makam kerajaan tersebut. Ditemani sobat kental ku, kami menuju ke arah pemakaman. Sengaja kami lewat dari arah belakang. Kata teman ku, dari arah belakang banyak pohon buah-buahan. Alhasil, sambil ziarah, kami memetik buah yang ada di areal pemakaman.
Ada rasa mual waktu pertama kali mencicipi buah yang pohonnya tertanam di areal pemakaman. Tapi aku teringat akan penjelasan yang ada di buku pelajaran biologi, bahwa cairan yang ada di buah sudah mengalami beribu-ribu kali penyaringan oleh serat pohon. Jadi nya, rasa mual ku sedikit berkurang mengingat penjelasan itu.
Sembari menikmati buah-buahan, teman ku menunjuk kesebuah bangunan besar. Bangunan itu seperti masjid berwarna putih dengan kubah hijau di atasnya. Dia menerangkan, bahwa di dalam bangunan tersebut terdapat makam para istri raja. Istri raja tersebut ada empat orang yaitu dari keturunan cina, melayu, jawa, dan palembang.
Sambil mendengarkan penjelaskan dari teman ku. Tak sengaja mata ku mengarah pada sebuah makam. Makam tersebut berada di dalam sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu dan nampaknya bangunan tersebut pernah dijadikan rumah tempat tinggal dan sekarang sudah tidak berfungsi lagi lalu dijadikan tempat untuk pemakaman.
Ku arahkan langkah ku menuju makam tersebut, ketika aku melihat nya, terasa ada kontak batin antara aku dengan makam tersebut. Ku pegang nisan yang terbuat dari kayu itu. Ku perhatikan, nampak terlihat beberapa tulisan dalam bahasa arab gundul(tulisan arab yang tidak ada tanda bacanya)

Aku berusaha untuk membaca tulisan arab itu, tapi aku tetap tidak bisa membacanya. Aku berspekulasi, mungkin itu namanya. Ku arahkan pandangan ku ke arah sisi nisan yang lain. Ku lihat ada tulisan arab lagi yang sepertinya menjelaskan tentang tanggal lahir dan tanggal wafatnya si ahli kubur yaitu 1911-1943. Kalau aku hitung, si ahli kubur meninggal pada usia 32 tahun.

Semakin aku dekati dan kuperhatikan makam itu, semakin kuat rasa ketertarikan batin ku dengan makam tersebut, tetapi apa daya, aku tetap tidak tahu, jazad siapa sebenarnya yang bersemayam di dalam makam ini.

Perhatian ku lantas beralih ketika teman ku memanggil. Ia bertanya kepada ku, mengapa aku mendekati makam tersebut, aku pun lantas menjelaskan tentang ketertarikan ku dengan makam tersebut. Lantas aku bertanya dengan sahabat kental ku yang satu ini, tentang sebenarnya siapa gerangan ahli kubur yang ada di makam tadi, tetapi dia tidak mengetahui juga tentang riwayat atau sejarah makam tadi. Dia berpendapat, mungkin makam tersebuat adalah makam seorang petinggi kerajaan Sriwijaya. Sejenak q terdiam mendengar penjelasan dari nya, lalu kami melanjutkan perjalanan.
Tak lama kemudian, kami melewati bangunan kecil, yang terbuat dari kayu. Di depannya terdapat plang yang menjelaskan tentang siapa yang di makamkan di dalamnya dan apa jabatan semasa hidupnya.

Lelah berkeliling, lantas kami mencari tempat beristirahat, aku melihat sebuah gapura yang terbuat dari susunan batu bata bergaya kerajaan jaman dulu. Kami memutuskan untuk beristirahat diatas dinding gapura itu. Sembari duduk, kami melihat ke arah pelabuhan boom baru. Maklumlah jarak antara pemakaman kerajaan dengan pelabuhan begitu dekat, hanya dipisahkan oleh jalan beraspal dan tembok.

Teman ku menunjuk ke arah pelabuhan, dia menjelaskan, dulu nya makam-makam yang ada di areal ini sebenarnya berada di areal pelabuhan. Posisi makam waktu itu pun sembarang tempatnya. Lalu ada seorang dermawan yang mendanai dan memindahkan seluruh kuburan yang tempatnya sembarang tersebut. Nampaklah sekarang menjadi tempat pemakaman yang teratur posisinya.

Karena Hari sudah semakin senja, akhirnya kami putuskan untuk pulang.
Dalam perjalan pulang sampai mau tidur pun, aku masih terbayang-bayang dengan makam yang ku jumpai siang tadi. Rasa keinginan tahu semakin tinggi, tapi apa daya, aku tidak punya banyak informasi tentang makam tersebut. Lelah bepikir, akhirnya aku tertidur.

Satu minggu kemudian, aku pergi lagi kerumah teman ku. Seperti biasa, aku langsung mengajak teman ku untuk pergi menuju pemakaman kerajaan Sriwijaya, untung nya teman ku tidak menolak ajakan ku. Kali ini, ketika masuk ke arel pemakaman, aku langsung melangkahkan kaki ku menuju makam yang ku maksud, sedangkan teman ku sedang sibuk mengambil buah untuk camilan.

Kudekati makam itu, semakin lama aku berdiam diri didekat makam, semakin ku rasakan suatu ketenangan sampai teman ku memanggil ku pun tidak terlalu ku dengar. Ku tengadahkan ke dua telapak tangan, sambil membaca do'a supaya si ahli kubur bisa tenang di alam sana dan di bebaskan dari siksa kubur walaupun sebenarnya, aku tidak tahu siapa yang bersemayam di dalam makam ini.

Apa mungkin, si ahli kubur telah mendapatkan nikmat kubur, sampai-sampai, orang yang masih hidup saja yang berada di dekat makam nya bisa merasakan suatu ketenangan batin...? Entahlah.. Q juga kurang paham akan hal tersebut.

Mulai saat itu, hampir setiap minggu bahkan pernah sampai seminggu dua kali, aku berziarah ke makam tersebut. Seperti biasa, aku datang untuk mendo'a kan si ahli kubur lalu berdiam diri di sampingnya.

Hal tersebut sudah terbiasa ku lakukan sampai kelas 3 SMA semester 1.
Sampai pada kelas 3 SMA semester 2, aku sudah jarang berkunjung ke sana untuk berziarah. Itu dikarenakan, padat nya kegiatan yang ada di sekolah. Sampai 2 tahun lulus dari SMA pun q sudah tidak lagi berziarah ke makam tersebut.

Ketika pada suatu hari, aku bingung, hari minggu ini akan ku
isi dengan kegiatan apa.., akhirnya, ku putuskan untuk bertandang ke rumah paman ku. Setiba sampai di rumah nya, aku di sambut dengan ramah. Sebenarnya, aku tidak punya kepentingan ke sana, tapi setidaknya, aku bisa berbincang-bincang dengan paman ku ini. Awalnya, kami bercerita tentang keluarga, kegiatan waktu aku masih SMA dulu. Sampai, tak sengaja, terbersit ingatan tentang kebiasaan ku dulu menziarahi sebuah makam di areal pemakaman kerajaan sriwijaya. Ku ceritakan semua kejadian tersebut kepada paman ku. Ia agak begitu terkejut mendengar cerita tersebut. Setelah mendengar seluruh cerita yang kujelaskan. Ia memejamkan mata lalu berkonsentrasi. Sejenak suasana menjadi hening. Akupun heran, mengapa suasana menjadi sesunyi ini. Setelah beberapa lama kemudian, paman ku menjelaskan, bahwa sebenarnya makam tersebut milik seorang Puteri yang bernama NUR SHIVA. Dia merupakan anak dari raja kerajaan Sriwijaya. Dia meninggal dikarenakan sakit dan tutup usia pada umur 16 tahun...

Aku tercengang mendengarnya. Apa benar yang di katakan oleh paman ku itu atau hanyalah bualan belaka. Betapa tidak, aku sendiri saja yang sering berkunjung ke makam itu, tidak pernah tau siapa identitas yang sebenarnya tentang makam tersebut. Malah paman ku menerangkan semuanya dengan jelas dan detail. Heran aku dibuatnya.
Akupun langsung bertanya kepada paman ku, mengapa ia bisa tau sedetail itu. Paman menerangkan bahwa, ia bisa melihatnya melalui mata batin yang ia miliki.
Aku masih tidak begitu saja percaya dengan perkataan paman ku. Setidaknya butuh bukti kuat agar aku bisa menerima penjelasan dari paman ku.

Rupanya paman ku tahu bahwa aku tidak begitu saja percaya dengan perkataan nya. Lalu ia menyuruhku untuk memejamkan mata sambil membaca do'a.
Ketika aku memejamkan mata dan berkonsentrasi tinggi, tiba-tiba aku merasakan ada sesuatu yang datang menghampiriku. Lama kelamanan, sesuatu tersebut semakin jelas. Ketika aku membuka mata ku, aku terkejut sekaligus kagum dan terkesima. Betapa tidak, dihadapan kami sekarang, berdiri seorang putri yang sangat cantik. Sekian banyak wanita yang ku temui, tapi yang satu ini tidak pernah kutemui sebelumnya.

Paras nya cantik, kulitnya putih bersih, memakai stagen(pakaian berwarna hitam seperti di film-film kolosal di tv), memakai mahkota yang terbuat dari emas dan di hiasi batu permata berwarna merah. Kain batik berwarna coklat menutupi bagian pinggang hingga kaki. Tak lupa selembar kain selendang berwarna hijau muda(yang merupakan warna khas Surga) melilit di pinggang nya. Di bagian leher terdapat kalung berbentuk khas kerajaan yang terbuat dari emas.

Sifat nya pun tidak kalah bagus dengan paras nya, terbukti, ketika ia memberi salam kepada ku dengan sopan santun ala kerajaan zaman dulu. Sejak aku lahir sampai sekarang, belum ada wanita yang secantik dan sesopan dia. Aku di buat takjub olehnya, sampai-sampai aku tidak bisa berkata-kata di hadapan nya. Aku hanya diam membisu.
Lantas paman ku bertanya kepadaku, apakah aku sudah melihatnya..? Ku katakan "ya..!!" .

Dengan sedikit keberanian. Ku katakan kepada paman ku. Betapa cantiknya Nur Shiva. Pamanku tersenyum mendengar nya. Lalu paman ku bertanya kepada Nur Shiva yang masih berada di hadapan kami. Apakah benar aku dulunya sering mengunjungi/berziarah kemakam nya. Nur Shiva membenarkan pertanyaan yang di ajukan paman ku. Lantas Nur Shiva melanjutkan perkataan nya dan berkata kepada ku " wajah mas tampan ya..! Aku tau, kalau dulu mas sering berziarah ke makam ku dan mendo'a kan q. Terima kasih, selama ini, mas telah menziarahi makam ku. Andaikan aku masih hidup atau dalam satu masa, aku mau dengan mas... Sangat disayangkan, kita berbeda alam dan berbeda masa..."
pipi ku memerah ketika mendengar perkataannya.

Setelah berbincang-bincang lama antara Nur Shiva dengan kami, akhirnya, dia pun pergi.
Sepulang dari rumah pamanku, wajah Nur Shiva masih terbayang-bayang di mataku. Hingga akhirnya, kuputuskan untuk menziarahinya lagi.
Sekitar empat hari kemudian, aku bersama temanku berziarah ke makam Nur Shiva. Tidak ada yang berubah kondisi makam tersebut, nampak masih terawat, walau sudah lebih dari tiga tahun, aku tidak menziarahinya lagi .Ku perhatikan bagian nisan yang menjelaskan tahun lahir dan wafatnya. Walaupun dalam bahasa arab, aku bisa membacanya, yaitu 1911-1943. Ketika aku melihat tahun tersebut, muncul tanda tanya besar di kepala ini. Betapa tidak, bukan nya kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad 16 sampai 17-an. Sedangkan tahun yang ada di nisan tersebut menunjukan abad ke 19.

Dalam hati bertanya, apakah benar, ini adalah makam nya Nur Shiva yang dulu nya sering ku kunjungi...?
Setelah berziarah, akupun pulang. Keesokan harinya, aku pun pergi ke rumah paman. Sesampainya di sana, aku bertanya, kenapa tahun yang tertulis di nisan menunjukkan pada abad ke 19, bukan nya kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar pada abad ke 16. Jadi sebenarnya itu makam NUR SHIVA atau makam orang lain.

Lantas, Pamanku menjelaskan bahwa, memang benar itu makam milik NUR SHIVA. Makam Nur Shiva berada di bagian paling bawah. Dulunya itu memang benar makam nya, tetapi, di timpa oleh dua makam lagi yang keduanya merupakan masih sanak keluarga dari Nur Shiva dan yang membuat mu tertarik bukan nya makam tersebut, melainkan Nur Shiva itu sendiri. Mungkin kalian sama-sama lajang. Jadinya antara kalian berdua terjalin kontak batin layaknya sepasang muda mudi, yang berbeda, hanyalah alamnya saja. Begitu penjelasan yang diberikan oleh paman kepada ku....

Aku jadi mengerti, tentang alasan, mengapa aku bisa tertarik dengan makam tersebut.
Semenjak aku bertemu dengan NUR SHIVA. Terkadang aku menziarahi makam nya walau tidak sesering dulu.
-----

Sedikit untaian kata hati....

Ya Allah, mengapa enkau pertemukan kami dengan jalan ini. Apakah Engkau ingin menunjukkan kuasa dan kebesaran-Mu. Aku berharap, jikalau, di surga nanti, aku ingin di persatukan dengannya..

-------------------------------------------------------------------------------------------



Original posting by http://kamar-bujang.blogspot.com

Penulis: Adi hidayat

9 komentar:

Saung Web mengatakan...

Mampir nih ke kamar bujang hehe... k

Admin Kamar Bujang™ mengatakan...

ok, mas, trims ats knjungannya

Admin Kamar Bujang™ mengatakan...

trims ats knjungan nya.. agan orng yg drmawan dan baik hati..

Anonymous mengatakan...

So romantic... jadi keinget sebuah film lama yg berjudul Somewhere in Time , bintangnya si Jane Seymour. Kurang dan lebihnya seperti yg agan pernah alami. beda alam dan waktu.

Perdalam lagi ilmu agama gan, agar kita menjadi tambah mengerti rahasia alam, Alloh menjadikan segala sesuatunya rasional. Kita akan tahu hakikat jin dan manusia.

Semoga Alloh melimpahi kita rahmah dan barokah-Nya senantiasa..amiinnn

Admin Kamar Bujang™ mengatakan...

ada film yg mirip jg y gan? jd :terharu .. ok gan.. bner bgd gan. allah ntu mha sgala nya.. trkdang yg kita anggp g ada bhkan mustahil. tp kalo allah brkehendak. qt g bs menentang nya.. yapz gan.. smoga qt snantiasa dlimpahi slalu rahmatnya dan rido' nya.

Anonymous mengatakan...

gan.. ane mo nangis T_T
kalo ane yg ngalamin mah isinya piktor doang :p

Admin Kamar Bujang™ mengatakan...

jangan :mewek donk gan...

Anonymous mengatakan...

true story beneran nih gan? jadi ngeri...
aalam dari Belanda

Admin Kamar Bujang™ mengatakan...

yup gan. Ni true story.. Dari blanda mksudnya ?